Minggu, 02 November 2014


Senin, 20 Oktober 2014

BLOGGER / WORDPRESS
PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)


MEMBUAT JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN)
DI PT. TELKOM INFORMATION SYSTEM YOGYAKARTA




Mata Pelajaran  : Web Desain

Kelas : XII D

Dibuat Oleh :

M. Ade Fariza Azhary
NIS :   121920


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TELEKOMUNIKASI
SMK TELKOM SANDHY PUTRA BANJARBARU


TAHUN 2014




Minggu, 19 Oktober 2014

SARAN
Berdasarkan pengalaman yang di dapat selama pelaksaan di dapat selama Pendidikan Sistem Ganda (PSG), penulis mencoba untuk memberikan beberapa demi kelancaran proses pekerjaan.
1.Bagi tempat Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
a.Seluruh pegawai IS Yogyakarta baik yang tetap maupun yang tidak tetap, yang telah melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik sekiranya dapat meningkatkan lagi kinerja dan citra perusahaan secara keseluruhan.
b.Agar ditingkatkannya kerjasama dan rasa kebersamaan antar para pegawai baik yang tetap maupun tidak tetap, peserta PSG dan perusahaan Telkom sendiri demi terwujudnya kesejahteraan bersama.
c.Memberikan kepercayaan kepada siswa/siswi PSG untuk membantu pekerjaan dan memberi kritik atau petunjuk saat melaksanakan PSG.
d.Penggunaan program-program yang dapat memperlancar proses penanganan gangguan hendaknya ditingkatkan kualitasnya agar penanganan gangguan dapat berjalan dengan cepat dan lancar.
e.Dengan adanya pernjadwalan sistem kerja siswa PSG secara rolling diharapkan siswa dapat lebih mengembangkan pengetahuannya. Namun, tidak pada semua unit kerja siswa mendapatkan pekerjaan.
f.Tugas-tugas dalam pelaksaan PSG (Pendidikan Sistem Ganda) sebaiknua sesuai dengan bidang keahlian masing-masing perseta, sehinggan peserta PSG dapat mengaplikasikan secara langsung antara pelajaran/ilmu yang didapat dari sekolah dengan tugasnya dilapangan kerja.
g.Pembimbing lapangan sebaiknya senantiasa memperhatikan dan memberikan pengarahan-pengarahan dalam setiap tugas yang diberikan.
2.Saran Bagi pihak sekolah
a.Pembimbing dari sekolah melakukan kunjungan atau setidaknya melakukan komunikasi secara berkala kepada siswa yang sedang melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dan kepada pembimbing lapangan ditempat pelaksannaan PSG dalam pemecah masalah-masalah yang dihadapi di lapangan kerja.
b.Memberi kesempatan bagi siswa untuk sharing antar jurusan agar saling melengkapi antara jurusan satu dengan yang lain.
c.Menjalin hubungan yang lebih baik dengan pihak perusahaan
KESIMPULAN
Setelah melaksanakan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di Witel Yogyakarta selama kurang lebih 3 bulan, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.Unit IS-SS merupakan bagian dari salah satu Divisi Telkom yang mengurus dan mendukung operasi dan management, dalam hal ini meliputi Hardware dan software.
2.Siswa mengerti bahwa tidak hanya penting menguasai ilmu dari jurusan lain walaupun hanya secara garis besarnya saja.
3.Dengan pelaksanaan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini, siswa dapat memperoleh gambaran dan pengelaman tentang dunia kerja nyata serta menambah wawasan siswa dan siswi untuk lebih terampil dan kompetitif dalam bekerja.
4.Dalam dunia kerja dituntut untuk rajin, disiplin, kreatif, inovatif, ramah, dan mempunyai etos kerja yang tinggi, agar kita mampu bersaing di dunia kerja industri.
5.LAN (Local Area Network) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil.
6.Perbedaan antara kabel straight dengan kabel cross yaitu, jika kabel straight urutannya sama, tetapi kalau kabel cross urutannya berbeda.
7.Jika memasang Kabel UTP ke Connector RJ-45 Lebih telitilah memasukkannya ke PIN-nya agar Connector tidak terbuang sia-sia.
8.Dan apabila komputer lain tidak terdeteksi maka aturlah IP terlebih dahulu dan matikan firewall¬ selanjutnya mencoba mem-ping apakah sudah terhubung.
Nama        : M. Ade Fariza Azhary
N/P           : Ade/ Azhary
TTL          : Pelaihari, 22 Mei 1997
Agama      : Islam
Hoby         : Olahraga
Alamat      : Jl Pandu. Komp. Barata RT 04 Sungai Ulin
No. HP      : +6281351032551
                  : +6285386231234
E-mail       : m.adefariza@gmail.com
Instagram  : mafazhary
Path           : Ade Azhary
Pemecahan Masalah

1.Kerusakan pada Kabel UTP dengan konekor RJ-45
Solusinya adalah mengganti konektor RJ-45 yang baru dan lalu mengcrimpingnya lebih menekan lagi agar tidak longgar.
2.Gangguan atau Kerusakan pada Hub atau switch
Solusinya kita dapat mengganti switch yang baru atau kabel UTP.
3.Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lain
Solusinya adalah ganti IP Address sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain.



Permasalahan yang dihadapi
1.Kerusakan pada Kabel UTP dengan konekor RJ-45
Gangguan atau kerusakan pada kabel konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan  pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja.
2.Gangguan atau Kerusakan pada Hub atau switch
Hub atau switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
3.Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lain
Hal ini sering terjadi dikarenakan alamat digunakan dan IP yang kosong.
Prosedur Kerja
1. Instalasi LAN (Local Area Network)
a. Membuat Kabel Straight dan Crossover
b. Membangun LAN
2. Alat dan Bahan
Dalam membangun jaringan LAN, langkah pertama yang harus ditempuh adalah mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti:
a.Perangkat komputer
b.Hub/Switch
c.Kabel UTP
d.Konektor RJ-45
e.Crimping Tool
f.NCT (Network Cable Tester)
3. Langkah kerja
a. Membuat kabel Straight dan Crossover
   Untuk membangun LAN, penulis membutuhkan kurang lebih 5 kabel tipe straight dan 4 kabel tipe crossover. Adapun cara pembuatannya sebagai berikut:
1)Kupas kulit luar serta rapikan kabel

Gambar 3.1 : Kabel UTP yang sudah di lepas dan dirapikan

Susunan kabel seperti dibawah ini:

Gambar 3.2: Susunan Kabel UTP tipe Sright


Gambar 3.3:Susunan kabel cross









2)Potong (ratakan) ujung kabel


Gambar 3.4: Meratakan ujung kabel

3)Masukkan ujung kabel ke konektor

Gambar 3.5: Memasukkan ujung kabel ke konektor
4)Crimping konektorbeserta kabelnya

Gambar 3.6:  Proses Crimping
5)Tes kabel menggunakan tester

Gambar 3.7: Pengujian Kabel
Untuk melihat urutan lampu indikator, silahkan lihat gambar susunan kabel (Gambar 3.2 dan Gambar 3.3).
6)Setelah semuanya siap, tancapkan konekt

or yang telah siap pada HUB dan komputer. Dan sebuah Jaringan LAN telah selesai dibuat tinggal melakukan konfigurasi IP Address, workgrup, DNS Server.

2.Konfigurasi
Setelah selesai membangun jaringan LAN, langkah selanjunya adalah mengkonfigurasi IP Address, DNS, Gateway:
a.Setting IP Address yaitu dengan cara:
1)Double click  pada icon Local Area Connection

Gambar 3.8: Tampilan konfigurasi LAN
2)Cari local area connection, lalu klik kanan dan klik properties. Lalu akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini, kemudian klik 2x pada Internet Protocol Version (TCP/Ipv4).

Gambar 3.9: Local area connection Properties
3)Pada kotak dialog, pilih Use the following IP Address
a)Pada IP Address masukan IP yang telah ditentukan, yaitu 10.89.250.12.
b)Karena IP yang telah ditentukan merupakan IP kelas C, maka pada Subnet mask masukan 255.0.0.0.
c)Pada Default gateway masukkan IP yang telah ditentukan, yaitu 10.89.250.1, lalu klik OK.



4)Setelah melakukan konfigurasi IP, maka lakukan tes koneksi ke komputer lain, disini Penulis melakukan tes ke komputer server.
a)Pertama, buka menu Run lalu ketikan perintah cmd.


b)Lalu masukan perintah ping 10.89.250.1
Apabila mendapat pesan Reply from 10.89.250.1
Maka konfigurasi telah benar, maka jaringan telah terhubung dan bisa untuk membuka sebuah halaman website di internet.


Perkerjaan yang dilakukan
Selama penulis melakukan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) kurang lebih selama 3 bulan di kantor WITEL Yogyakarta, ada banyak kegiatan yang penulis lakukan, tapi ada 1 kegiatan pada saat melakukan magang dimana penulis merasa ada hubungannya dengan laporan ini, yaitu Membuat Jaringan Local Area Network (LAN).  Penulis membuat kabel stright dan cross lalu membuat Local Area Network  (LAN) agar menghubungkan ke PC 1 ke pc lainnya.
BAB III
HASIL PRAKTEK KERJA

A.Gambaran Umum Perusahaan
PT. TELKOM, Tbk adalah Suatu Badan Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa Telekomunikasi. PT. TELKOM menyediakan sarana dan jasa layanan Telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. Sejarah PT. TELKOM di Indonesia pertama kali berawal dari sebuah badan usaha swasta penyediaan layanan pos dan telegrap yang didirikan kolonial Belanda pada tahun 1882. Pada tahun 1905 pemerintah kolonial Belanda mendirikan perusahaan Telekomunikasi sebanyak  tiga puluh delapan perusahaan. Kemudian Pada tahun 1906 pemerintah Hindia Belanda membentuk suatu jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/ PTT).
Pada tahun 1961 status jawatan diubah menjadi perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN. Postel). Kemudian pada tahun 1965 pemerintah memisahkannya menjadi perusahan Negara Pos dan Giro (PN. Pos dan Giro) dan perusahaan Negara Telekomunikasi (PN. Telekomunikasi). Pada tahun 1974 Perusahaan Negara Telekomunikasi disesuaikan menjadi perusahaan Umum Telekomunikasi (PERUMTEL) yang menyelenggarakan jasa Telekomunikasi Nasional dan Internasional. Pada tahun 1980 Indonesia mendirikan suatu badan usaha untuk jasa Telekomunikasi Internasional yang bernama PT. Indonesian Satelite Corporation (INDOSAT) yang terpisah dari PERUMTEL. Pada tahun 1989 pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No. 3 tahun 1989 mengenai Telekomunikasi, yang isinya tentang peran swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi. Pada tahun 1991 PERUMTEL berubah bentuk menjadi perusahaan perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP No. 25 tahun 1991 sampai sekarang. Perubahan di lingkungan PT. TELKOM Indonesia, Tbk terus berlanjut mulai dari perusahan jawatan sampai perusahaan public. Perubahan-perubahan besar terjadi pada tahun 1995 meliputi (1) Restrukturisasi Internal; (2) Kerjasama Internal; (3) Intial Publik Offering (IPO). Jenis usaha PT. TELKOM Indonesia, Tbk adalah penyelenggara jasa Telekomunikasi dalam negeri dan bidang usaha terkait seperti jasa sistem Telepon Bergerak (STBS) sirkuit pelanggan, teleks, penyewaan transpoder satelit, VSAT (Verry Small Apenture Terminal) dan jasa nilai tambah tertentu. Pada tanggal 1 Juli 1995 organisasi PT. TELKOM Indonesia, Tbk berhasil menrekstruktur jenis jasa Telekomunikasi menjadi tujuh divisi regional dan satu divisi network yang keduanya mengelola bidang usaha utama. Divisi regional sebagai pengganti struktur WITEL yang memiliki daerah teritorial tertentu, namun hanya menyelenggarakan jasa telepon lokal dan mendapat bagian dari jasa SLJJ dan SLI. Divisi network  menyelenggarakan jasa Telekomunikasi jarak jauh.
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, (Telkom) Saat ini sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (53,6%), dan 46,4% dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan Investor dalam Negeri. Telkom mempunyai 13 anak perusahaan. Telkom telah melayani lebih dari 151,9 juta pelanggan yang terdiri dari seluler (Telkomsel) lebih dari 125 juta dan pelanggan tetap 25,8 juta.
Perusahaan ini menyediakan berbagai layanan komunikasi lainnya termasuk interkoneksi jaringan telepon, multimedia, data dan layanan terkait komunikasi internet, sewa transponder satelit, sirkit langganan, televisi berbayar dan layanan VoIP. Perusahaan yang memiliki visi menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Services (TIMES) di kawasan regional ini telah mendominasi lebih dari 60 persen pangsa pasar broadband Indonesia. Artinya Telkom sudah memiliki lebih dari 19 juta pelanggan broadband. Telkom memiliki kapasitas gateway internet lebih dari 106,4 Gbps. Perusahaan ini selalu berusaha memastikan kecukupan gateway internet guna memenuhi kebutuhan konsumen baik dari  fixed broadband maupun  mobile Broadband.
Telkom berfokus pada layanan TIMES dan berkomitmen mempelopori masyarakat digital di Indonesia. Telkom mempunyai grand strategy menuju sustainable competitive growth dengan sasaran pertumbuhan organik meliputi layanan konsumer, layanan enterprise, dan layanan wholesale dan internasional, yang didukung oleh 10 juta sambungan POTS dan 5 juta sambungan Speedy. Serta pertumbuhan inorganik yang diraih dengan pengembangan bisnis baru, pengelolaan portofolio strategis, serta membangun sinergi antara perusahaan dan entitas anak perusahaan.
Dalam jangka panjang Telkom akan terus berinovasi guna meningkatkan pendapatan perusahaan di tengah-tengah persaingan bisnis yang semakin sengit. Perusahaan berencana untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah  menjadi perusahaan dengan skala besar serta meluncurkan produk-produk baru melalui kerjasama dengan mitra perusahaan. Kerja keras yang dilakukan Telkom terbukti dengan meningkatnya jumlah pelanggan broadband hingga mencapai 10,5 juta pelanggan tercatat pada 31 Desember 2011.

IP Address

1.Pengertian Alamat IP (IP Address)

Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4 (karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256 = 4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.

2.Kelas-Kelas Alamat

Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.

a.Kelas A

Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya untuk melengkapi oktet pertama akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

b.Kelas B

Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

c.Kelas C

Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

d.Kelas D

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, namun berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

e.Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Client / Server
1.Model hubungan Client atau Server
Model hubungan Client atau Server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya dan menyediakan keamanan. Worksation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server. Model hubungan ini menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh seluruh komponen yang ada di jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memakai sumber daya pada file server.
2.Kelebihan dan kekurangan Client/Server
Kelebihan model hubungan Client Server adalah :
a.Terpusat (sumber daya dan keamanan data terkontrol melalui server).
b.Skalabilitas
c.Fleksibel
d.Teknologi baru dengan mudah terintegrasi ke dalam system.
e.Keseluruhan komponen (client / network / server) dapat bekerja bersama.
Kekurangan model hubungan Client Server adalah :
a.Mahal
b.Membutuhkan investasi untuk dedicated file server
c.Perbaikan (Jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien)
d.Berketergantungan
e.Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula

Gambar 2.6 : Model Hubungan Client Server
Pada gambar 2.6 memperlihatkan model hubungan client server pada suatu
jaringan.
Jaringan LAN

1.Pengertian Jaringan LAN
Jaringan LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung dan biasanya jangkauannya tidak lebih dari 1 kilometer persegi. Beberapa model konfigurasi LAN biasanya berupa sebuah komputer yang dijadikan sebagai file server yang digunakan untuk menyimpan perangkat lunak ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan lokal.

Komputer-komputer yang terhubung dengan suatu file server biasanya disebut worksation. Biasanya kemampuan worksation lebih kurang di bawah dari file server-nya dan mempunyai aplikasi lain di dalam media penyimpanannya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya. LAN merupakan jaringan komunikasi yang terbatas pada daerah yang kecil.

2.Media Transmisi

Kabel adalah alat penghubung untuk mengirim informasi dari satu komputer ke komputer yang lain. Ada beberapa macam tipe kabel yang umum digunakan pada LAN. Dalam beberapa kasus sebuah jaringan hanya menggunakan satu macam tipe kabel sedangkan pada jaringan lain menggunakan kabel yang berbeda. Pemilihan kabel berdasarkan dengan topologi jaringan, protokol jaringan, dan ukurannya.

a.Jenis-Jenis kabel

Adapun jenis-jenis kabel tersebut adalah :

1) Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)

Kabel twisted pair terdiri dari dua tipe yaitu shielded dan unshielded. Unshielded twisted pair (UTP) adalah yang paling populer dan umumnya merupakan pilihan yang terbaik untuk jaringan sederhana. Kualitas kabel UTP berbeda dengan kabel telepon, kabel jenis ini mempunyai empat pasangan kabel di dalamnya. Setiap pasangan adalah jenis kabel kembar. Jenis konektor untuk kabel ini adalah konektor RJ-45.

2) Kabel Shielded Twisted Pair (STP)

Kekurangan kabel jenis ini adalah sangat sensitif terhadap sinyal radio dan listrik. Kabel seperti ini sangat baik digunakan dimana lingkungan pengaruh listrik kurang, serta biasanya digunakan pada jaringan yang menggunakan topologi Token Ring.

3) Kabel Coaxial

Kabel koaksial adalah kabel yang memiliki satu Copper Conductor pada bagian tengahnya. Sebuah lapisan plastik menutupi di antara konduktor dan lapisan pengaman serat besi. Lapisan serat besi tersebut membantu menutupi gangguan dari arus listrik, lalu lintas kendaraan atau mesin dan komputer. Selain sangat sulit untuk konfigurasi, kabel ini pula sangat tidak tahan terhadap serangan dari sinyal-sinyal tertentu. Tetapi memiliki kelebihan karena dapat mendukung penggunaan kabel yang panjang di antara jaringan daripada kabel Twisted Pair. Ada dua jenis tipe kabel ini yaitu kabel thick Coaxial dan kabel thin Coaxial.

Kabel thin Coaxial disebut juga dengan 10Base2 (thinnet) dimana angka 2 menunjukan pada panjang maksimum untuk setiap segmen kabel tersebut yaitu 200 meter, namun kenyataannya hanya dapat menjangkau sampai 185 meter. Kabel ini sangat populer terutama pada penggunaan jaringan yang linear.

Kabel thick Coaxial disebut juga dengan 10Base5 (thicket) dimana angka 5 menunjukan pada panjang maksimum untuk setiap segmen kabel tersebut yaitu 500 meter, dan satu kekurangan dari kabel jenis ini adalah tidak lentur dan sangat relatif sulit untuk mengkonfigurasinya. Tipe konektor untuk kabel jenis ini adalah konektor Bayone-Neill-Concelman (BNC).

4) Kabel Fiber optic

Kabel fiber optic (serat optik) mempunyai kemampuan mentransmisikan sinyal melalui jarak yang relatif jauh daripada kabel Coaxial ataupun kabel twisted, serta memiliki kecepatan yang baik. Kabel ini sangat baik digunakan untuk fasilitas konferensi radio atau layanan interaktif. 10BaseF merujuk pada spesifikasi untuk kabel fibre optic dengan membawa sinyal Ethernet.

Ketika akan melakukan konfigurasi kabel ini ada beberapa petunjuk yang bisa dilakukan, diantaranya :

a.Hendaknya menggunakan kabel yang relatif panjang untuk menghindari adanya kekurangan.

b.Ujilah tiap-tiap bagian dari jaringan yang akan dikonfigurasi, meskipun hal tersebut dalam kondisi baru.

c.Jika kabel melintasi lantai sebaiknya dilindungi dengan protector kabel.

d.Berikan label pada masing-masing ujungnya.

e.Gunakan pengikat kabel untuk menyatukan kabel-kabel jangan menggunakan isolasi atau plester.

3.Topologi LAN

Topologi secara fisik dari suatu jaringan lokal merujuk kepada konfigurasi kabel, komputer dan perangkat lainnya. Adapun jenis-jenis topologi LAN adalah sebagai berikut :

1.Topologi Bus

Jenis topologi bus ini menggunakan kabel tunggal, seluruh komputer saling berhubungan secara langsung hanya menggunakan satu kabel saja. Kabel yang menghubungkan jaringan ini adalah kabel koaksial dan dilekatkan menggunakan T-Connector. Untuk memaksimalkan penggunaan jaringan ini sebaiknya menggunakan kabel Fiber Optic karena kestabilan resistensi sehingga dapat mengirimkan data lebih baik. (backbone). Jaringan-jaringan Ethernet dan Local Talk menggunakan topologi ini.

Kelebihan dari topologi linear Bus adalah :

a.Mudah dalam mengkonfigurasi komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah kabel utama.

b.Tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi star / bintang.

Kekurangan dari topologi linear Bus adalah :

a.Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama.

b.Membutuhkan terminator pada kedua sisi kabel utamanya.

c.Sangat sulit mengidentifikasi permasalahan jika jaringan sedang down atau rusak.

d.Sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada penggunaan jaringan di gedung besar.

Topologi-Bus

Gambar 2.1 : Topologi Linear Bus

Pada gambar 2.1 memperlihatkan topologi jaringan linear bus, pada gambar  tersebut kita dapat melihat backbone dan terminator dari backbone.

2.Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang yang mana setiap nodes terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator. Data yang dikirim ke jaringan lokal akan melewati concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya, concentrator akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan dan juga bertindak sebagai repeater. Konfigurasi jaringan model ini menggunakan kabel Twisted Pair dan dapat digunakan pada kabel Coaxial atau kabel fiber optic.

Kelebihan topologi Star (bintang) adalah :

a.Mudah dalam pemasangan dan pengkabelan.

b.Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau memindahkan perangkat jaringan lainnya.

c.Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat – perangkat lainnya.

Kekurangan dari topologi Star (bintang) adalah :

a.Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi linear bus.

b.Membutuhkan concentrator dan apabila concentrator rusak maka semua node yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi.

c.Lebih mahal daripada topologi linear bus karena biaya untuk pembelian concentrator.

star2

Gambar 2.2 : Topologi Star

Pada gambar 2.2 memperlihatkan topologi jaringan star, pada gambar tersebut kita dapat melihat concentrator yang merupakan bagian paling vital dari topologi ini.

3.Ring (Cincin)

Topologi Ring (cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau star-wired ring.

topologi-ring

Gambar 2.3 : Topologi Ring

Pada gambar 2.3 di atas terlihat bahwa concentrator dari topologi ring berbentuk lingkaran tetapi sebenarnya yang berbentuk lingkaran itu adalah kabel untuk menghubungkan dari kartu jaringan ke concentrator.

4.Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi linear bus dan star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok worksation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi Bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.

Kelebihan dari topologi Tree adalah:

a.Proses konfigurasi jaringan dilakukan dari titik ke titik pada masing-masing segmen.

b.Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak.

Kekurangan dari topologi Tree adalah:

a.Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel yang digunakan.

b.Jika jaringan utama rusak maka keseluruhan segmen ikut rusak juga.

c.Sangat relatif sulit untuk dikonfigurasi dan proses pengkabelannya dibandingkan dengan topologi jaringan yang lain.

topologi-tree

Gambar 2 4 : Topologi Tree

Pada gambar 2.4 di atas terlihat bahwa topologi Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi.





5.Topologi Mesh (Jala)

Topologi Mesh merupakan rangkaian jaringan yang saling terhubung secara mutlak dimana setiap perangkat komputer akan terhubung secara langsung ke setiap titik perangkat lainnya. Setiap titik komputer akan mempunyai titik yang siap untuk berkomunikasi secara langsung dengan titik perangkat komputer lain yang menjadi tujuannya.

Gambar 2.5 Topologi Mesh

Kelebihanya adalah proses pengiriman lebih cepat dan tanpa melalui komputer lain, jika salah satu komputer mengalami kerusakan tidak akan menggangu komputer lain.

Kekurangan dari topologi ini sudah jelas, akan memakan sangat banyak biaya karena membutuhkan jumlah kabel yang sangat banyak dan setiap komputer harus memiliki Port I/O yang banyak juga, selain itu proses instalasi sangat rumit.

Manfaat Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

1.Manfaat Bagi Dunia Industri

a.Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kepada siswa mengenai dunia kerja yang akan dijalani dan menjadikannya bekal untuk menghadapi persaingan di dunia kerja.

b.Dapat mengajarkan peserta untuk memupuk kerja sama yang baik antar sesama tim, terutama dalam menuju suksesnya suatu program kerja.

c.Sebagai wujud implementasi program link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja.

2.Manfaat Bagi SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru

a.Memupuk kerjasama yang baik antara SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru dengan dunia industri, khususnya dalam bidang telekomunikasi.

b.Sebagai tolak ukur sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang diberikan SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru kepada para siswanya dalam melakukan pelaksanaan di dunia industri.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas dan professional.
Metode
1.Metode Observasi
Metode observasi ini dilakukan dengan cara mangamati atau menyatat objek hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.Metode Wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan orang-orang yang berkecimpung dibidang terkait.
3.Metode Praktikum
Metode praktikum ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan cara terjun langsung ke lapangan dan mempraktekkan langsung pekerjaan yang didapatkan selama kegiatan prakerin.
4.Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data berupa tulisan, artikel maupun wacana. Sebagai contoh data artikel yang didapat dari internet dan literature yang berkenaan dengan materi pembuatan laporan yang bertujuan untuk melengkapi informasi di laporan.
Batasan Masalah
    Dalam pembuatan laporan ini penulis membatasi masalah atau kegiatan yang akan penulis sampaikan agar pembahasan menjadi terarah serta dapat dimengerti.
Dalam hal ini penulis memilih Membuat Jaringan Local Area Network (LAN) sebagai pembahasan yang akan dijelaskan dalam laporan penulis kali ini.
Tujuan

 1. Tujuan Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

     Pendidikan Sistem Ganda (PSG) mempunyai tujuan-tujuan yang diharapkan dapat terpenuhi,  sehingga dapat menambah pengetahuan dan keterampilan kepada siswa. Adapun, tujuan-tujuan pelaksanaan PSG adalah sebagai berikut :

a. Untuk memberikan pengalaman kerja secara langsung serta mampu Menghadapi masalah dan menyelesaikan masalah tersebut.

b. Untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan, baik teknis maupun Hubungan Sosial antar Pekerja dan Siswa prakerin.

c.  Untuk membentuk dan merubah sikap/perilaku siswa yang lebih positif         melalui penyesuaian diri dengan lingkungan Dunia Kerja.

d.  Untuk mengukur kemampuan masing-masing siswa setelah dihadapkan pada berbagai masalah di lapangan.

e.  Untuk memupuk rasa kebersamaan tim yang baik, antara pekerja dalam menyukseskan suatu misi.

f.  Untuk menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap profesionalisme yang diperlukan siswa untuk memasuki dunia kerja.

g.   Siswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah kejuruan sesuai dengan program studi yang dipilih secara lebih luas dan mendalam yang terungkap dari laporan yang disusun.

2. Tujuan Pembuatan Laporan

Adapun tujuan dari pembuatan laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini, adalah sebagai berikut :

a. Sebagai syarat yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk menyelesaikan pendidikan di SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru.

b. Sebagai tanda bukti dan bahan pertanggung jawaban siswa secara tertulis terhadap pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).

c. Sebagai bahan perbandingan antara teori yang telah diberikan di sekolah dengan praktek secara langsung di lapangan kerja.

d. Sebagai evaluasi sejauh mana pemahaman siswa mengenai dunia kerja yang telah dilakukan selama menjadi siswa PSG.

Siswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah kejuruaan sesuai dengan program studi yand dipilih secara luas dan mendalam yang terungkap dari laporan berikut
 Latar Belakang
 Jaringan komputer bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam perusahaan tersebut. Internet yang mulai populer saat ini adalah suatu jaringan komputer raksasa yang merupakan jaringan komputer yang terhubung dan dapat saling berinteraksi. Hal ini dapat terjadi karena adanya perkembangan teknologi jaringan yang sangat pesat, sehingga dalam beberapa tahun saja jumlah pengguna jaringan komputer yang tergabung dalam Internet berlipat ganda.
Sejak memasyarakatnya Internet dan dipasarkannya sistem operasi Windows95 oleh Microsoft, menghubungkan beberapa komputer baik komputer pribadi (PC) maupun server dengan sebuah jaringan dari jenis LAN (Local Area Network) sampai WAN (Wide Area Network) menjadi sebuah hal yang biasa. Demikian pula dengan konsep “downsizing” maupun “lightsizing” yang bertujuan menekan anggaran belanja khususnya peralatan komputer, maka sebuah jaringan merupakan satu hal yang sangat diperlukan.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelasaikan pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan tersusunnya laporan ini sebagai pelengkap persyaratan dalam penyelesaian Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
Laporan ini disusun berdasarkan hasil yang diperoleh penulis dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) pada IS Yogyakarta, Jawa Tengah selama kurang lebih tiga bulan dengan berbekal ilmu pengetahuan yang penulis peroleh selama menempuh pendidikan di SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru.
Pelaksanaan PRAKERIN merupakan sarana untuk mengukur kompetensi masing-masing siswa/siswi setelah dihadapkan pada berbagai masalah di lapangan dan menyiapkan siswa/siswi agar siap terjun ke dunia industry sebagaimana harapan dunia perindustrian agar potensi SDM bidang telekomunikasi dapat didentifikasi.
Penulis menyadari, dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki serta keterbatasan waktu dalam pelaksanaa PSG dengan berbagai kegiatan di lapangan ataupun di ruangan, laporan ini tentu jauh dari sempurna. Untuk itulah penulis mengharapkan sumbangan saran, kritik maupun masukan dari pembaca yang sifatnya membangun.
Penulis berharap semoga laporan yang telah disusun ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi siswa siswi SMK Telkom Sandhy sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi atas pelaksaan PSG dan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dalam bidang pertelekomunikasian pada umumnya dan Teknik Komputar dan Jaringan pada khususnya.

Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam melaksanakan PSG dan pembuatan laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

 1.Allah SWT atas rahmat, hidayah dan IjinNya hingga penulis bisa menyelesaikan pelaksanaan PSG dan penulisan laporan PSG ini.
 2.Kedua Orang tua yang telah memberikan dorongan dan motivasi baik moral, spiritual maupun material.
 3.Bapak Abdul Karim, S.H, M.Ikom, selaku Kepala Sekolah SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru
 4.Bapak dan Ibu guru pembimbing dari sekolah
 5.Bapak Muhammad Husnul Ridho, S,Si selaku koordinator Pendidikan Sistem Ganda.
 6.Bapak Dani Eko Suprapto selaku pembimbing dalam pembuatan laporan hasil PSG penulis.
 7.Bapak Ahmad Banin,ST selaku Guru Pengantar.
 8.Bapak Sugeng selaku Human Resource Kantor Witel Yogyakarta.
 9.Bapak Toto Harjonto selaku Manager ISC Yogyakarta.
10.Bapak Margono dkk selaku Supervisor Site Operation.
11.Seluruh Karyawan PT. Telkom Yogyakarta khususnya bagian Information System Center (ISC) yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan PSG.
12.Teman-teman PSG di Yogyakarta yang telah bersedia untuk saling berbagi selama pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dan dalam pembuatan laporan
13.Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

   Selama kurang lebih tiga bulan melaksanakan PSG yang dilaksanakan di WITEL Yogyakarta Khususnya dibagian ISC, banyak kegiatan yang kami laksanakan baik itu di lapangan maupun di dalam kantor. Penulis menyadari, dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki serta keterbatasan waktu dalam pelaksanaan PSG.



Dan dengan berbagai kegiatan dilapangan ataupun di ruangan, laporan ini tentu jauh dari sempurna. Untuk itulah penulis mengharapkan saran, maupun masukan dari pembaca yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan laporan ini dimasa mendatang


Penulis berharap semoga laporan yang telah disusun ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi siswa siswi SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi atas pelaksanaan PSG dan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dalam bidang pertelekomukasian pada umumnya. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Yogyakarta...September 2014




Penulis